Dalam dunia fotografi maupun sinematografi, kita sering mendengar istilah gambar Close Up. Ini adalah teknik pengambilan gambar dalam fotografi dan film di mana subjek diambil dari jarak dekat.
Kelebihan jenis shot ini dapat menampilkan detail dan ekspresi subyek yang lebih mendalam.
Dalam pengambilan gambar subyek manusia, gambar Close up terbagi dalam tiga jenis yaitu :
- Medium Close up, adalah jenis shot untuk menunjukkan wajah subyek agar lebih jelas dengan ukuran shot sebatas dada hingga kepala.
- Close Up adalah jenis shot untuk menunjukkan wajah subyek agar lebih jelas dengan ukuran shot sebatas leher hingga kepala.
- Extreme Close Up adalah tipe shot untuk menampilkan detail obyek, misalnya mata, hidung, atau telinga.
Baca juga : 14 Tipe Shot Dalam Pengambilan Gambar Film
Fungsi Jenis Shot Close Up :
Pengambilan gambar dengan close up memiliki beberapa fungsi penting dalam video dan fotografi, khususnya untuk memberikan fokus pada detail atau ekspresi wajah yang mendalam.
Berikut ini fungsi utamanya:
1. Menyoroti Ekspresi dan Emosi
Gambar close up pada obyek manusia digunakan untuk menangkap ekspresi dan emosi yang mendalam pada wajah seseorang.
Ini memungkinkan penonton atau pemirsa untuk bisa ikut merasakan secara lebih intens perasaan yang ditampilkan oleh subjek dalam frame.
2. Memperlihatkan Detail yang Penting
Penggunaan gambar close up membantu menyoroti detail penting pada subjek, seperti mata, bibir, atau objek kecil lainnya.
Ini memungkinkan penonton atau pemirsa untuk bisa melihat detail-detail yang mungkin dapat terlewatkan ketika mengambil shot yang lebih luas.
3. Mendekatkan Penonton pada Subjek
Dengan pengambilan gamb close up, penonton atau pemirsa akan merasa lebih dekat dan terlibat dengan subjek.
Ini akan bisa menciptakan rasa keterikatan emosional yang lebih kuat antara subjek dan penonton.
4. Memperkuat Narasi
Shot close up dapat digunakan untuk memberikan informasi penting atau memperkuat narasi dalam video atau foto.
Misalnya, dalam sebuah film, shot yang diarahkan pada objek kunci dapat memberikan petunjuk yang penting bagi alur cerita.
5. Menciptakan Ketegangan atau Intimasi
Shot close up dapat menciptakan rasa ketegangan atau intimasi antara subjek dan penonton.
Misalnya, dalam adegan tegang, shot mendekat pada wajah yang ketakutan dapat meningkatkan intensitas dan membuat penonton merasa lebih terlibat dalam cerita.
6. Fokus pada Objek Kecil atau Detail Penting
Pengambilan gambar close up juga berguna untuk menyoroti objek kecil atau detail penting dalam sebuah foto atau video.
Ini dapat mencakup benda-benda seperti bunga, makanan, perhiasan, atau benda-benda kecil lainnya yang ingin ditampilkan dengan detail yang jelas.
7. Menciptakan Efek Dramatis atau Artistik
Gambar close up dapat memberikan efek dramatis atau artistik pada foto atau video.
Dengan memfokuskan perhatian pada detail tertentu, shot jarak dekat dapat menciptakan komposisi yang artistik dan menciptakan hasil yang menarik secara visual.
Penggunaan shot close up yang tepat dalam video dan fotografi dapat memberikan dampak yang kuat dan meningkatkan kualitas visual serta ekspresi dalam hasil akhir.
Tips pengambilan gambar Close Up:
Berikut adalah beberapa tips untuk pengambilan gambar Close-up yang baik:
1. Gunakan Lensa dengan Kemampuan Fokus Pendek
Ketika ingin mengambil foto ataupun video close up, ada baiknya jika Anda menggunakan lensa dengan kemampuan fokus pendek atau focal length yang pendek adalah pilihan yang baik.
Beberapa lensa yang direkomendasikan untuk pengambilan gambar close up adalah:
- Lensa Macro. Lensa ini dirancang khusus untuk pengambilan gambar close up dengan mempertahankan detail yang tajam dan mendekati subjek dengan jarak yang sangat dekat. Lensa macro memiliki kemampuan fokus pendek dan rasio perbesaran tinggi untuk menangkap detail-detail kecil dengan sangat jelas.
- Lensa Prime dengan Fokus Pendek. Lensa jenis ini memiliki panjang fokal 35mm atau 50mm, dengan lensa ini bisa menghasilkan gambar close up yang bagus. Lensa prime memiliki kualitas gambar yang baik dan aperture yang lebar, sehingga memberikan kemampuan fokus dekat dengan bokeh yang menarik.
- Lensa Zoom dengan Rentang Fokus Pendek. Beberapa lensa zoom memiliki rentang fokus pendek yang cocok untuk pengambilan foto close up. Lensa zoom dengan rentang 24-70mm atau 24-105mm, misalnya, dapat memberikan fleksibilitas dalam memilih komposisi close up.
- Lensa Telefoto dengan Fungsi Makro. Beberapa lensa telefoto memiliki fungsi makro yang memungkinkan fokus close up pada subjek. Lensa telefoto dengan focal length yang lebih panjang, seperti 70-200mm, dapat memberikan hasil close up yang menarik dengan mempertahankan jarak yang aman dari subjek.
Selain menggunakan lensa dengan kemampuan fokus pendek, penting juga untuk memperhatikan teknik pengambilan foto dan video close up.
Perhatikan pengaturan fokus yang tepat, pemilihan aperture yang sesuai untuk mengatur kedalaman bidang (depth of field), dan stabilisasi kamera agar hasil gambar tetap tajam.
Baca juga : 7 Jenis Lensa Kamera DSLR dan Fungsinya
2. Perhatikan Jarak Fokus dan Kedalaman Lapangan
Saat mengambil gambar close-up, perhatikan jarak fokus yang sesuai dengan subjek.
Biasanya, jarak fokus yang pendek akan memberikan detail yang lebih tajam pada subjek utama.
Selain itu, pertimbangkan juga kedalaman lapangan (depth of field) untuk menentukan sejauh mana subjek yang fokus dan latar belakang yang dibuat kabur atau blur.
Berikut beberapa tips untuk memperhatikan jarak fokus saat pengambilan gambar close up:
- Pahami Jarak Minimum Fokus Lensa. Setiap lensa memiliki jarak minimum fokus yang disebut dengan minimum focusing distance. Jarak ini menentukan sejauh mana Anda bisa mendekati subjek dengan fokus yang baik.
- Sesuaikan Jarak Antara Kamera dan Subjek. Usahakan untuk mendekatkan kamera sejauh mungkin ke subjek dengan memperhatikan jarak minimum fokus lensa. Semakin Anda mendekati subjek, semakin besar mendapatkan detail yang tajam.
- Gunakan Fokus Manual: Dengan menggunakan fokus manual, Anda memiliki kendali penuh atas titik fokus yang diinginkan pada subjek.
- Gunakan Teknik Focus Stacking: Jika Anda ingin mendapatkan kedalaman bidang (depth of field) yang lebih besar dalam foto close up, Anda dapat menggunakan teknik focus stacking. Teknik ini melibatkan pengambilan beberapa foto dengan fokus pada area yang berbeda pada subjek, lalu menggabungkannya menggunakan perangkat lunak untuk mendapatkan gambar dengan fokus yang tajam di seluruh subjek.
- Perhatikan Ukuran Subjek: Ukuran subjek juga berperan dalam menentukan jarak fokus yang optimal. Untuk subjek yang kecil, Anda dapat mendekat lebih jauh untuk mencapai fokus yang baik.
3. Gunakan Pencahayaan yang Tepat
Pencahayaan yang baik sangat penting dalam pengambilan gambar close-up.
Untuk itu, pastikan subjek mendapatkan pencahayaan yang cukup untuk menyoroti detail dan tekstur.
Manfaatkan pencahayaan alami jika memungkinkan, seperti cahaya matahari atau cahaya sekitar.
Jika pencahayaan kurang memadai, pertimbangkan penggunaan lampu tambahan atau difuser ataupun reflektor cahaya.
Usahakan untuk menghindari cahaya langsung yang keras, seperti sinar matahari yang terik langsung mengenai subyek.
Cahaya yang langsung mengenai subyek dapat menciptakan bayangan yang keras dan memicu highlight yang menyebabkan over, dampaknya bisa menghilangkan detail subyek.
Jika cahaya alami tidak mencukupi untuk pengambilan gambar close up, gunakan pencahayaan tambahan seperti lampu sorot ataupun lampu studio.
Arahkan cahaya ke subjek dengan hati-hati, arah cahaya akan sangat berpengaruh pada hasil gambar yang dibidik.
Jangan lupa untuk mengatur white balance pada kamera, ini bertujuan untuk mendapatkan warna yang akurat. Pilih white balance yang sesuai dengan kondisi pencahayaan.
Baca juga : Teknik Pencahayaan Fotografi, Tips dan Trik Praktis
4. Fokus pada Detail yang Menarik
Untuk bisa mendapatkan fokus dan detail subyek, tentukan dahulu subjek utama atau detail spesifik yang ingin diambil gambar close up.
Ini bisa berupa salah satu bagian wajah seseorang, tekstur benda, atau objek kecil lainnya yang dapat menarik perhatian. Pemilihan subyek utama ini harus tujuan yang jelas.
Anda juga bisa menggunakan depth of field (kedalaman bidang) yang dangkal agar dapat memberikan efek yang dramatis.
Caranya, fokuskan perhatian pada detail yang menarik, kemudia atur aperture pada angka yang rendah (misalnya f/2.8 atau f/4) untuk menciptakan latar belakang yang kabur dan fokus pada subjek utama.
Dalam pengambilan gambar close up, pastikan detail gambar terlihat jelas, yaitu dengan menjaga kecerahan dan kontras yang baik.
Jika gambar close up melibatkan wajah manusia atau hewan, perhatikan ekspresi atau emosi yang dapat menambah daya tarik dan kekuatan visual dalam gambar.
5. Manfaatkan Komposisi yang Baik
Tak hanya dalam pengambilan gambar close up, dalam mengambil gambar lainpun harus tetap memperhatikan komposisi yang baik.
Meski tidak ada aturan baku dalam mengatur komposisi, namun coba terapkan prinsip komposisi yang baik.
Beberapa panduan yang bisa digunakan untuk mengatur komposisi misalnya penggunaan Rule of Thirds, posisikan subjek utama atau detail menarik di sekitar garis pertigaan atau persimpangan yang terbentuk oleh grid ketiga.
Berikan ruang kosong di sekitar subjek utama atau detail yang menarik dalam gambar close up. Ruang kosong ini memberikan pernafasan visual dan membantu menekankan pentingnya subjek utama
Ruang kosong atau ruang negatif bisa diciptakan dengan penggunaan latar belakang yang polos, bisa dengan menggunakan blur sehingga latar belakang tidak terlalu ramai.
Hindari elemen visual yang dapat membingungkan atau memecah perhatian subyek utama.
Jika dalam gambar terdapat banyak warna, perhatikan keseimbangan warna secara keseluruhan. Pastikan warna-warna yang digunakan berpadu dengan baik dan menciptakan harmoni visual.
Baca juga : Cara Sederhana Mengatur Komposisi Dalam Fotografi
6. Eksperimen dengan Sudut Pemotretan
Satu obyek sebenarnya bisa menghasilkan ratusan gambar yang bagus, caranya adalah dengan eksplorasi sudut pengambilan gambar.
Pengambilan sudut tertentu saat pengambilan gambar akan bisa menciptakan perspektif yang unik pada gambar close-up.
Pengambilan gambar dengan posisi kamera dari bawah akan dapat memberikan pandangan yang lebih dramatis dan memberi penekanan bahwa subyek akan tampak lebih kuat, berwibawa, dan dominan.
Jika penempatan Kamera berada di atas subyek, gambar yang dihasilkan, ini dapat menghadirkan perspektif yang menarik dan dapat memberi kesan pada subyek yang lemah, tertekan, sedih, maupun menjadi dia yang minor.
Baca juga : Camera Angle, Berbagai Sudut Pengambilan Gambar
8. Gunakan Stabilisasi
Gunakan alat maupun fitur stabilisasi untuk menghasilkan gambar yang optimal. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah :
- Gunakan tripod untuk menjaga kamera tetap stabil. Tripod memberikan fondasi yang kuat dan mengurangi getaran saat memegang kamera. Pastikan tripod yang Anda gunakan cukup stabil dan sesuai dengan berat kamera Anda.
- Jika Anda ingin fleksibilitas gerakan yang lebih besar, Anda bisa menggunakan monopod. Monopod adalah tongkat dengan kaki tunggal yang dapat membantu menjaga kamera tetap stabil. Ini berguna terutama ketika Anda perlu bergerak dengan cepat dan tetap menjaga stabilitas gambar.
- Beberapa lensa dan kamera memiliki fitur stabilisasi gambar bawaan yang membantu mengurangi guncangan dan gerakan saat pengambilan gambar. Pastikan fitur ini diaktifkan pada perangkat Anda jika tersedia.
- Gunakan pengaturan kecepatan rana yang lebih tinggi agar dapat membantu mengurangi efek blur akibat guncangan atau gerakan. Memilih kecepatan rana tinggi juga bisa untuk memastikan gambar tetap tajam.
- Teknik pernapasan yang baik juga dapat membantu menjaga stabilitas saat mengambil gambar close up. Coba tahan napas sejenak saat mengambil foto untuk mengurangi gerakan tubuh yang tidak diinginkan.
Sumber foto : pixabay.com