Dalam merintis usaha jasa foto pernikahan, salah satu hal yang juga harus dipersiapkan adalah berbagai peralatan fotografi pernikahan.
Berbagai peralatan yang Anda gunakan untuk pemotretan ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan peralatan yang Anda gunakan untuk pekerjaan fotografi lainnya.
Baik itu untuk foto produk, foto model, atau layanan jasa foto lainnya.
Hingga saat ini foto pernikahan telah mengalami kemajuan pesat, fotografi pernikahan tidak hanya sekedar untuk mendokumentasikan acara nikah dan resepsi saja.
Namun juga semakin ngetren dengan fotografi wedding studio dan foto prewedding yang dikerjakan dengan berbagai macam teknik dan gaya, sehingga membutuhkan peralatan yang semakin lengkap.
Kebutuhan peralatan fotografi pernikahan jika dirinci secara lengkap memang banyak sekali.
Masing-masing peralatan memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda, baik sebagai peralatan pokok maupun peralatan tambahan.
Peralatan pokok ini sebenarnya hanya membutuhkan kamera dan flash, itu sudah cukup.
Namun jika menginginkan hasil foto yang lebih baik maka perlu berbagai perlengkapan tambahan lain seperti flash external, payung reflektor, triger, tripod dan lain sebagainya.
Secara singkat berikut ini akan kami bahas berbagai peralatan fotografi pernikahan beserta fungsi-fungsinya :
1. Kamera DSLR
Kamera merupakan salah satu peralatan fotografi pernikahan yang penggunaanya untuk merekam gambar.
Jika jaman dulu peralatan ini masih menggunakan bahan baku perekam film atau yang sering disebut sklise.
Namun, saat ini hampir semua kamera fotografi untuk pernikahan sudah menggunakan teknologi digital.
Untuk terjun ke dunia fotografi wedding, peralatan kamera sebisa mungkin adalah kamera SLR atau kamera DSLR.
(Baca juga : Jenis Kamera Fotografi untuk Pemotretan)
Kamera SLR (Single Lens Reflex) merupakan jenis kamera dengan lensa tunggal yang hasil gambarnya bisa Anda simpan dalam gulungan film negatif 35 mm.
Dengan roll film negatif inilah gambar bisa diproses melalui peralatan cuci cetak sehingga dapat menjadi karya foto di atas kertas.
Perbedaan kamera SLR dan DSLR sebenarnya hanya terletak pada media penyimpanannya.
Jika kamera SLR menggunakan negatif film, maka kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) media penyimpanannya dalam bentuk file digital dengan menggunakan memory card.
Selain terletak pada media penyimpananya, perbedaan kamera SLR dan DSLR adalah, jika kamera SLR untuk melihat hasil gambar perlu proses cuci-cetak film, maka kalau kamera DSLR untuk melihat hasil gambar bisa langsung di kamera karena setelah memotret gambar bisa muncul di layar monitor kamera.
Secara hasil gambar memang menggunakan SLR bisa lebih bagus.
Namun jika menggunakan DSLR bisa lebih praktis dan ekonomis.
Baca juga: Tips Membeli Kamera DSLR Bekas, Pertimbangkan Hal-Hal Ini
Praktisnya adalah ketika memotret dengan kamera DSLR, jika gambar yang Anda rekam tidak sesuai dengan yang Anda harapkan maka bisa langsung Anda hapus dan mengulangnya.
Untuk kebutuhan peralatan fotografi pernikahan, untuk saat ini banyak orang merekomendasikan untuk menggunakan kamera DSLR.
Adapun merek/brand yang populer misalnya adalah kamera Nikon, Canon, Pentax dan Sony.
Dari masing-masing merek ini, semua mengeluarkan seri yang berbeda dengan harga yang cukup variatif.
Akan lebih baik lagi jika Anda memiliki lebih dari satu kamera.
Baca juga : Usaha Foto Pernikahan, Modal Minimal Hasil Maksimal
2. Lensa Kamera
Berbicara tentang peralatan fotografi pernikahan, maka tak akan bisa terlepas dari kebutuhan lensa kamera.
Lensa sendiri merupakan salah satu alat pada bagian kamera yang berfungsi untuk memfokuskan dan menghantarkan cahaya hingga kedalam tubuh kamera, sehingga mampu menghasilkan citra visaul dalam alat perekamnya.
Alat perekam ini bisa berupa film negatif maupun data digital yang dapat tersimpan di memory card.
Kelebihan menggunakan kamera SLR ataupun DSLR dalam fotografi pernikahan, salah satunya adalah lensa kamera dapat Anda ganti sesuai dengan kebutuhan.
Lensa kamera ini terdapat banyak jenisnya, masing-masing jenis bisa Anda gunakan untuk kebutuhan-kebutuhan khusus sehingga hasil foto bisa lebih maksimal.
Baca juga; 7 Jenis Lensa Kamera DSLR, Fotografer Pemula Wajib Tahu
Untuk dapat bekerja lebih optimal dalam merintis usaha fotografi pernikahan setidaknya Anda harus memiliki minimal 2-3 jenis lensa.
Meskipun masih banyak fotografer pernikahan yang hanya menggunakan lensa kit bawaan kamera.
Memang lensa kit ini cukup praktis dan fleksibel, memiliki ukuran panjang fokal lensa 18-55 mm, namun kebanyakan hasil gambar dari lensa kit masih kurang maksimal.
Beberapa jenis lensa yang sering digunakan untuk fotografi pernikahan prfesional antara lain adalah
- Prime Lens/Fix Lens (50mm) yang sering digunakan untuk foto portrait, pas foto, modeling, product dan lain-lain, ditambah menggunakan lensa
- Ultra Wide Lens (8mm – 20mm),
- Wide Lens (20mm – 35mm), dan
- Standard Lens (35mm – 105mm).
(Baca : Kuasai 9 Teknik Dasar Fotografi Ini, Fotomu Jadi Bagus)
3. Flash Eksternal
Hampir di semua kamera DSLR yang saat ini beredar di pasaran, bisa dipastikan bahwa kamera tersebut sudah dilengkapi dengan flash internal.
Kebanyakan letak flash internal ini berada di bagian atas kamera dan di atasnya lagi terdapat slot dudukan flash eksternal.
Jika kamera di set auto, flash internal biasanya bisa bekerja secara otomatis ketika ruangan terlalu gelap dan membutuhkan tambahan cahaya.
Meski flash internal sudah ada dalam kamera, namun bagaimanapun juga untuk melengkapi peralatan fotografi pernikahan tetap membutuhkan flash eksternal.
Ada banyak fungsi flash eksternal dalam dunia fotografi.
Beberapa fungsi tersebut misalnya untuk menerangi objek, memencarkan pencahayaan yang lebih merata, memunculkan kesan warna putih dan halus, untuk menghilangkan efek bayangan dari obyek, dan lain sebagainya.
Ada banyak jenis dan merek flash eksternal yang bisa Anda gunakan, masing-masing merek biasanya memiliki aturan penggunaan yang berbeda meski tujuannya sama.
Flash eksternal memiliki fungsi yang cukup optimal jika Anda gunakan secara tepat.
Bagi beberapa fotografer yang terbiasa menggunakan flash eksternal, hasil gambarnya bisa lebih bagus. Khususnya untuk beberapa obyek yang membutuhkan detil pencahayaan.
Untuk penggunaannya, flash eksternal bisa Anda pasang langsung ke kamera sebagai lighting utama maupun Anda gunakan secara terpisah dengan Anda pasang pada stand lamp tersendiri.
4. Lampu Studio
Selain menggunakan flash internal maupun flash eksternal, dalam peralatan fotografi pernikahan juga terdapat lampu studio sebagai sumber cahaya.
Lampu ini lebih banyak berfungsi untuk menghasilkan cahaya yang lebih terarah, bisa Anda setting memusat, simetris, maupun Anda atur sudut penyinarannya sehingga bisa lebih melebar maupun menyempit.
Lampu studio ini bagi banyak fotografer biasanya digunakan untuk memunculkan karakter obyek yang Anda foto.
Pencahayaan bisa Anda arahkan untuk penyinaran pada bagian-bagian tertentu saja dan dapat Anda variasi dengan berbagai aksesoris lain.
Beberpaa aksesorie lampu yang banyak digunakan misalnya honeycomb (lubang-lubang tawon), Snoot, dan Barndoor.
Baca juga: 10 Teknik Pencahayaan Fotografi, Tips dan Trik Praktis
5. Softbox
Softbox dalam peralatan fotografi pernikahan berfungsi untuk memancarkan cahaya yang lebih lembut dan terarah pada objek foto.
Penggunaan alat ini lebih banyak di dalam studio foto, mampu melunakkan cahaya yang keras, hasil lebih merata, dan dapat menghilangkan bayangan obyek.
Softbox pada umumnya mempu mengurangi kekuatan sinar hingga 3-4 stop, dan mampu menghasilakan pancaran cahaya yang lebih luas.
Semakin besar ukuran softbox-nya maka menghasilkan cahaya yang lebih halus.
Efek lain yang bisa Anda hasilkan dari softbox ini adalah munculnya refleksi bayangan bentuk segi empat pada mata objek.
Untuk ukuran studio foto akan lebih baik jika terdapat 2 softbox, keduanya bisa Anda letakkan di bagian depan sebelah kanan dan kiri objek.
6. Reflektor
Ini merupakan salah satu peralatan fotografi yang banyak digunakan untuk merefleksikan cahaya dari lampu/flash ke obyek foto.
Reflektor sangat berguna untuk meminimalisir cahaya kontras antara bagian yang terang dan bayangan.
Selain itu, reflektor juga dapat berfungsi untuk membentuk “catch light” di dalam bola mata.
Ada banyak jenis reflektor di pasaran, secara umum beberapa jenis tersebut misalnya reflektor diffuser, reflektor silver, reflektor hitam, reflektor emas, dan reflektor putih.
Reflektor berwarna putih biasanya untuk pemotretan model maupun foto produk.
Cahaya yang terpantul sangat lembut, dan apabila Anda gunakan untuk merefleksikan sumber cahaya matahari biasanya akan menghasilkan efek warna yang hangat.
Reflektor berwarna perak dan emas memiliki karakteristik yang mampu memantulkan cahaya yang lebih kuat dan keras jika Anda bandingkan dengan reflektor putih.
Dari kedua reflektor ini hasil pantulannya juga mempunyai saturasi yang lebih tinggi daripada reflektor putih.
Perbedaan dari kedua reflektor ini adalah; jika warna perak pantulan cahaya lebih netral (menyesuaikan kondisi), kalau reflektor warna emas akan menghasilkan pantulan cahaya yang lebih hangat.
Sedangkan untuk reflektor warna lain, warna hitam biasanya berguna untuk mencegah cahaya yang tidak Anda inginkan, dan reflektor diffuser berguna untuk melembutkan cahaya pada bayangan.
7. Payung Reflektor
Reflektor payung dalam peralatan fotografi pernikahan bisa Anda gunakan untuk mencegah cahaya yang over dari lampu flash.
Oleh karena itulah payung reflektor dapat Anda pasang untuk mengarahkan cahaya dengan rentang 180 derajat di depan kepala flash.
Efek yang dihasilkan dari reflektor payung ini adalah cahaya yang lembut dan luas.
Untuk hasil yang terbaik biasanya fotografer juga dapat mengontrol dengan menetukan arah dan posisi payung dengan obyek foto.
Meski tak selembut dan seluas menggunakan softbox, namun alat ini bisa membantu memaksimalkan pencahayaan dengan harga yang lebih ekonomis.
8. Triger dan Receiver
Triger dan receiver merupakan alat yang bisa Anda gunakan sebagai pemicu lampu/flash eksternal agar dapat menyala bersamaan saat memencet tombol shuuter pada kamera.
Alat ini bekerja dengan sistem wireless tanpa kabel sehingga lebih praktis Anda gunakan.
9. Light meter dan Color meter
Light meter merupakan peralatan fotografi pernikahan yang berfungsi untuk mengukur cahaya yang masuk dalam kamera.
Cahaya ini bisa berupa cahaya alam (matahari) maupun cahaya yang keluar dari lampu studio.
Dengan adanya alat ini maka fotografer akan lebih mudah dalam mengatur besaran diafragma dan shutter speed kamera.
Baca juga: Segitiga Exposure: ISO, Aperture, dan Shutter Speed
Color meter merupakan peralatan fotografi pernikahan yang digunakan untuk mengetahui suhu warna atau yang lebih dikenal dengan white balance secara tepat dari sumber cahaya.
10. Cable Release
Cable Release merupakan peralatan tambahan pada kamera yang berfungsi untuk menggantikan tombol Shutter pada waktu kamera Anda pasang pada tripod.
Fungsi utama dari kabel ini adalah untuk meredam goncangan agar gambar yang tidak kabur karena goyang. .
11. Tripod, dan Monopod
Fungsi utama tripod maupun monopod dalam fotografi adalah untuk menopang body kamera.
Dengan alat inilah Anda bisa sedikit mengurangi beban berat kamera saat melakukan pemotretan dalam waktu yang cukup lama.
Tripod, selain dapat berfungsi sebagai penyangga kamera tentu ada fungsi lain yang tidak kalah penting.
Dengan tripod ini fotografer juga bisa mengatasi efek blur dan tidak fokus dalam pemotretan.
Baik pada saat mereka menggunakan kecepatan rana yang rendah, maupun saat menggunakan kamera tele untuk memotret obyek yang jauh.
Dengan alat inilah Anda bisa membuat kamera tetap berdiri kuat, tidak goyang dan stabil.
12. Background Foto
Latar belakang atau Background foto dalam peralatan fotografi pernikahan banyak digunakan untuk membuat foto-foto khusus misalnya potret kedua mempelai baik sendiri maupun berdua, dan lain sebagainya.
Background foto ini biasanya memiliki berbagai macam warna.
Bisa dalam bentuk gradasi warna, bentuk lukisan pemandangan, maupun warna polos.
Banyak pilihan background warna polos, seperti warna merah dan biru yang sering digunakan untuk membuat KTP (Warna biru untuk tahun genap, merah untuk tahun ganjil).
Baca juga : Cara Sederhana Mengatur Komposisi Dalam Fotografi