Kabupaten Boyolali terdiri dari 22 kecamatan, 6 kelurahan, dan 261 desa. Pada tahun 2017 saja, jumlah penduduknya telah mencapai 989.776 jiwa dengan luas wilayah 1.008,45 km². Ragam sumberdaya yang saat ini ada tentu sangat bisa untuk pengembangan ekonomi kreatif khususnya sub-sektor film.
Dalam pemutaran perdana Festival Literasinema 2024 ini, penyelenggara akan menghadirkan sutradara Asli Boyolali yang telah sukses merilis beberapa film, baik film pendek maupun film panjang. Agus Nugroho atau lebih dikenal dengan nama Kuntz Agus merupakan pria kelahiran Boyolali, 4 Agustus 1981 lalu. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada.
Pada tahun 2007, Kuntz menyelesaikan program course film management and marketing di Deutsche Welle Akademie, Berlin. Kuntz dalam dua tahun berturut- turut, 2007 dan 2008 menjadi finalist International Young Creative Entrepreneur Award yang diselenggarakan oleh British Council.
Di dunia film, kuntz fokus diwilayah kreatif penyutradaraan. Memulai dengan dokumenter, TVC, hingga film pendek. Film Marni, mendapat nominasi Piala Citra 2010 untuk kategori film pendek terbaik. Ia mengangkat cerita tentang seorang perempuan cantik yang berusaha keras menyembunyikan suaminya dari perburuan Penembakan Misterius (Petrus) dengan setting tahun 1983.
Pembukaan Festival Literasinema 2024 akan diselenggarakan di Tumpi Readhouse, sebuah perpustakaan yang dirintis sejak tahun 2012 lalu di Desa Pentur, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Sedangkan Yayasan Tumpi Indonesia; yang saat ini menaungi Tumpi Readhouse, secara formal berdiri pada tanggal 17 Februari 2017.
Dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan, Tumpi melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari komunitas, LSM, maupun para pegiat literasi lain. Dari sinilah berbagai agenda pendidikan dan pemberdayaan masyarakat desa semakin sering dilakukan. Berbagai kegiatan tersebut diantaranya pendampingan kelompok belajar untuk anak dan remaja, menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan kelompok UMKM di desa, dan mendukung terselenggaranya event seni budaya di Desa Pentur.
Pengelola sendiri saat ini mengklaim Tumpi sebagai ruang publik, ruang literasi dan ruang kreatif.
Film yang diputar:
Nara sumber diskusi : Kuntz Agus (Masih dalam konfirmasi)
Peta Lokasi :