Extreme Wide Shot, 7 Tips Ciptakan Impresi Kuat pada Gambar

Extreme Wide Shot pada pulau kecil.

Dalam seni fotografi maupun sinematografi, istilah Extreme wide shot (EWS)  mengacu pada salah satu jenis pengambilan gambar yang memiliki sudut pandang yang sangat luas.

Pengambilan gambar dengan sudut pandang Extreme Wide Shot , digunakan untuk memperlihatkan pemandangan secara keseluruhan atau untuk menempatkan subjek pada lingkungan yang luas.

Biasanya penggunaan Extreme Wide Shot, posisi subjek akan tampak sangat kecil, bahkan bisa hilang, sedangkan latar belakang yang justru lebih banyak dieksplorasi sehingga akan menjadi fokus utama.

Pada praktiknya, pengambilan gambar dengan Extreme Wide Shot  biasanya akan digunakan untuk menunjukkan lokasi, skala, atau keadaan lingkungan yang luas.

Ini sering kali bisa memberikan gambaran kepada pemirsa tentang keseluruhan setting atau konteks visual yang diambil.

Contohnya, dalam adegan film perang kolosal di padang pasir, pasukan akan ditampilkan kecil-kecil dan hampir tak terlihat bentuknya dengan menggunakan Extreme Wide Shot , ini untuk menunjukkan keberadaannya di tempat yang luas.

Dalam konteks ini, Extreme wide shot dibuat dengan tujuan untuk menciptakan atmosfer sekaligus memberikan perspektif yang lebih luas kepada penonton.

Dalam banyak film, penggunaan Extreme Wide Shot  dapat memberikan dampak visual yang dramatis dan mengesankan.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk pengambilan gambar dengan menggunakan Extreme Wide Shot (EWS):

1. Pilihan lokasi harus menarik

padang rumput pada sore hari
shot di padang rumput pada sore hari. Konica Minolta Dynax 5d, 70.0mm · ƒ/10.0 · 1/200s · ISO 100

Untuk menghasilkan gambar Extreme wide shot yang memukau, pilihlah lokasi dengan latar belakang yang dapat memberikan perspektif yang luas.

Beberapa tempat yang bisa digunakan untuk pengambilan gambar ini misalnya pemandangan alam di daerah pegunungan, suasana kota dengan arsitekturnya, atau bisa juga di pesawahan.

Tempat lainnya yang tidak kalah menarik untuk pengambilan gambar Extreme Wide Shot misalnya di  danau maupun laut, padang rumput atau savana, hutan belantara, dan juga di gurun.

Setiap tempat memiliki karakternya masing-masing, dan pengambilan gambar juga harus disesuaikan dengan kebutuhan cerita dalam film.

2. Pertimbangkan dalam mengatur komposisi

memotret EWS dari puncak bukit

Meskipun tidak ada aturan baku dalam mengatur komposisi, namun pastikan setiap elemen visual dipertimbangkan secara matang mengatur komposisi.

Dalam pengambilan gambar Extreme wide shot, jika menggunakan subjek manusia akan terlihat kecil, untuk itu jangan sampai subyek utama tenggelam atau hilang ditelan latar belakang.

Manfaatkan garis-garis yang ada di latar belakang atau di sekitar lokasi untuk memimpin mata penonton ke subjek utama dalam frame.

Garis-garis seperti jalan raya, garis pantai, atau garis atap bangunan dapat memberikan arah visual yang kuat dalam komposisi.

Jika memungkinkan, tak ada salahnya menggunakan aturan Rule of Thirds (Aturan Pertiga), dimana subjek utama berada tepat di salah satu titik persimpangan pada grid aturan pertiga.

Hal ini dapat menciptakan keseimbangan visual dan akan mampu menarik perhatian penonton ke subjek.

Gunakan ruang kosong atau Negative Space di sekitar subyek, biarkan sebagian besar frame terisi oleh latar belakang yang kosong untuk memberikan kesan ruang yang luas.

Cara ini bisa memberikan kesan perasaan kesendirian, keheningan, atau memberikan penekanan pada subjek dalam frame.

Baca juga : Cara Sederhana Mengatur Komposisi Dalam Fotografi

3. Usahakan untuk menggunakan tripod

perkotaan di malam hari
foto perkotaan pada malam hari. Sony Dsc-Rx1, Lensa 35mm F2.0, data teknis : 35.0mm · ƒ/7.1 · 4/10s · ISO 3200

Dalam pengambilan gambar Extreme Wide Shot (EWS), meski tampak mudah namun memiliki resiko yang tinggi khususnya untuk pengambilan video.

Penggunaan tripod menjadi penting, karena dengan alat ini akan memberikan stabilitas yang diperlukan dan bisa menghindari getaran atau goyangan yang dapat mengganggu kualitas gambar.

Tripod mampu memberi stabilitas kamera, ini dibutuhkan karena saat pengambilan Extreme Wide Shot , gambar yang luas dan detail sering kali memerlukan eksposur yang tinggi dengan jarak fokus lensa lebar.

Dalam pengambilan gambar Extreme Wide Shot , seringkali terdapat elemen detail yang penting dalam frame meskipun subjek utama terlihat kecil.

Dengan menggunakan tripod, kameraman dapat dengan mudah menyesuaikan komposisi dan mengatur fokus pada detail-detail tersebut tanpa harus khawatir tentang ketidakstabilan atau perubahan sudut pandang.

Tripod juga mampu menjaga kelancaran gerakan kamera.

Dalam beberapa situasi, kameraman juga bisa membutuhkan gerakan kamera yang terkontrol saat melakukan pengambilan gambar.

Gerakan ini bisa zoom-in atau zoom-out, pan atau tilt, atau pergerakan lainnya.

Tripod membantu menjaga gerakan yang lancar dan terkendali, sehingga kameraman dapat menghasilkan efek yang diinginkan secara presisi.

Upayakan untuk memilih tripod yang kokoh dan sesuai dengan kebutuhan kamera.

Pastikan tripod yang digunakan dapat menopang bobot kamera dan lensa, memiliki fitur penyesuaian yang memadai, juga mudah untuk mengatur tinggi-rendah maupun saat akan merubah sudut pandang kamera.

4. Gunakan lensa yang sesuai

pemandangan kota di tengah laut
pemandangan kota di tengah laut. Nikon D5100, Lensa : 18.0-55.0 mm f/3.5-5.6. Data teknis : 18.0mm · ƒ/8.0 · 1/250s · ISO 100

Ada banyak jenis lensa pada kamera. Untuk pengambilan gambar Extreme Wide Shot pilihlah lensa yang memiliki jarak fokus yang cukup lebar.

Lensa wide-angle merupakan salah satu lensa pilihan yang bisa digunakan untuk mendapatkan sudut pandang yang luas.

Ada tiga jenis lensa Wide-Angle yang bisa digunakan untuk pengambilan gambar Extreme Wide Shot .

Pertama, Lensa Prime Wide-Angle, lensa ini memiliki focal length antara 14mm hingga 24mm, jenis lensa ini adalah yang paling populer digunakan untuk pengambilan gambar Extreme Wide Shot .

Lensa prime menawarkan sudut pandang yang sangat luas, yang memungkinkan kameraman untuk mencakup area yang besar dalam satu frame.

Berikutnya adalah lensa Zoom Wide-Angle. Lensa zoom ini memiliki rentang focal length lebar seperti 16mm hingga 35mm.

Keunggulan menggunakan lensa zoom ini, kameraman memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan komposisi dan sudut pandang tanpa harus berganti lensa maupun berpindah tempat.

Jika kameraman ingin mencapai sudut pandang yang sangat luas, lensa ultra wide-angle bisa menjadi pilihan, karena lensa ini memiliki focal length di bawah 14mm.

Lensa jenis ini akan memberikan perspektif yang dramatis dan menghasilkan gambar yang sangat lebar.

Dari ketiga jenis lensa diatas, kameraman bisa memilih lensa yang mana, ini sangat tergantung pada kebutuhan dan preferensi sutradara dalam pengambilan gambar.

Baca Juga : 7 Jenis Lensa Kamera DSLR dan Fungsinya

5. Perhatikan pencahayaan

Pemandangan refleksi pada cahaya langit cerah
memanfaatkan refleksi pada cahaya langit cerah, Sony Ilce-6000, Lensa E PZ 18-105mm F4 G OSS, Data teknis : 32.0mm · ƒ/4.0 · 1/2500s · ISO 100

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam menghasilkan visual yang bagus, termasuk dalam pengambilan gambar Extreme Wide Shot (EWS).

Bagi banyak kameraman, untuk pengambilan gambar dengan Extreme Wide Shot biasanya akan manfaatkan cahaya alami di lokasi shooting.

Mereka akan mencari waktu dan kondisi cuaca yang optimal untuk memanfaatkan cahaya alami tersebut.

Pagi atau sore hari menjadi pilihan untuk mendapatkan hasil visual yang lebih lembut dan menarik pada pengambilan gambar.

Pada saat pengambilan gambar menggunakan Extreme Wide Shot , pastikan untuk menghindari perbedaan cahaya yang terlalu ekstrem antara area yang terlalu terang dan terlalu gelap.

Hal ini dapat menyebabkan overexposure dalam gambar sehingga detil subyek bisa hilang, jika memungkinkan, pilih waktu yang tepat yakni saat kondisi cahaya merata.

Jika kondisi tidak memungkinkan, kameraman juga bisa menggunakan pencahayaan lampu sorot untuk menambahkan cahaya pada area yang ingin ditekankan.

Dalam pengambilan gambar Extreme Wide Shot , pertimbangkan penggunaan cahaya backlighting atau cahaya yang datang dari belakang subjek.

Jjika bisa memanfaatkan dengan baik, ini dapat menciptakan efek dramatis dan memberikan kesan kedalaman.

Namun sebelumnya, pastikan dulu untuk menyesuaikan pencahayaan agar subjek tetap terlihat jelas dan tidak terjadi siluet.

Selalu perhatikan, pencahayaan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan efek yang ingin dicapai.

Baca juga : Teknik Pencahayaan Fotografi, Tips dan Trik Praktis

6. Cek kebersihan lensa

Lensa yang bersih menghasilkan gambar yang jernih
Lensa yang bersih menghasilkan gambar yang jernih. Canon EOS 6d, Lensa EF24-105mm f/4L IS USM, Data teknis : 24.0mm · ƒ/13.0 · 1/50s · ISO 100

Sebelum melakukan pengambilan gambar Extreme Wide Shot , cek dan recek dahulu kebersihan lensa, ini  sangat penting untuk menghasilkan gambar yang optimal.

Keberadaan partikel debu, sidik jari, atau kotoran lainnya pada lensa dapat mengurangi kualitas gambar dan mengganggu hasil akhir.

Selalu gunakan Lens Cap (penutup lensa) saat kamera tidak digunakan, ini berguna untuk melindungi lensa dari masuknya debu, sentuhan sidik jari, dan kerusakan fisik lainnya saat tidak digunakan.

Untuk menjaga lensa agar selalu bersih, disarankan memasang filter UV pada lensa, ini dapat membantu melindungi permukaan lensa dari debu, goresan, dan elemen lingkungan lainnya.

Filter UV juga dapat berfungsi untuk meminimalkan flare atau ghosting yang tidak diinginkan pada gambar.

Jika lensa terlihat kotor, bersihkan Lensa tersebut dengan Lap Mikrofiber yang lembut dan khusus untuk membersihkan lensa.

Hindari penggunaan kain biasa atau tisu yang kasar, ini bisa menyebabkan goresan pada lensa.

Usap lensa dengan lembut dan secara perlahan untuk menghilangkan debu atau kotoran yang menempel.

Jangan sekali-kali meniup debu dari permukaan lensa dengan mulut.

Udara dari mulut dapat mengandung partikel kecil atau kelembaban yang dapat merusak lensa.

Selalu persiapkan alat seperti blower udara atau kuas lensa yang dirancang khusus untuk membersihkan debu dari lensa.

Dengan menjaga kebersihan lensa, kameraman dapat memastikan bahwa lensa tetap dalam kondisi terbaik, sehingga bisa menghasilkan gambar yang tajam dan jernih.

7. Eksperimen dengan gerakan kamera

Penggunaan lensa wide jika dipadu dengan gerakan kamera menghasilkan gambar yang indah
Penggunaan lensa wide jika dipadu dengan gerakan kamera menghasilkan gambar yang indah. Nikon D850, Lensa 14-24mm f/2.8, Data teknis : 14.0mm · ƒ/3.5 · 1/250s · ISO 160

Meskipun dalam pengambilan gambar Extreme Wide Shot cenderung menggunakan kamera yang tetap, tapi kameraman juga bisa bereksperimen dengan gerakan kamera.

Gerakan kamera saat pengambilan gambar Extreme Wide Shot (EWS) biasanya akan menghasilkan efek visual yang menarik dan dinamis.

Jika kamera menggunakan lensa zoom, kameraman bisa mengubah panjang focal length (zoom in atau zoom out) secara perlahan selama pengambilan gambar Extreme Wide Shot .

Ini dapat menciptakan perubahan perspektif dan menghasilkan efek yang dapat mengungkapkan banyak detail dalam frame.

Baca juga : Gerakan Kamera dalam Membuat Film

Perbanyak eksperimen akan menjadi kunci berkembangnya kreativitas. Jangan takut mencoba.

Sumber gambar: pixabay.com