Mengatur Komposisi Dalam Fotografi, 10 Tips Praktis

Mengatur Komposisi Dalam Fotografi

Apakah kamu ingin fotomu terlihat lebih menarik? Ada baiknya kamu memang harus mempelajari dulu berbagai komposisi dalam fotografi. Ini penting agar hasil pemotretan tidak terkesan monoton dan membosankan.

Dalam dunia fotografi, ada beragam jenis komposisi yang dapat kamu gunakan untuk menciptakan tata letak visual yang menarik.

Ragam komposisi ini bisa dijadikan sebagai panduan saat kamu memotret dengan menggunakan kamera, baik kamera profesional maupun hanya dengan menggunakan kamera smartphone.

Baca juga : Prinsip Seni Rupa: 12 Tips Mengatur Unsur Visual

Berikut ini adalah beberapa cara sederhana mengatur komposisi dalam fotografi:

1. Rule of Thirds (Aturan Pertiga)

Komposisi Rule of Thirds
Komposisi Rule of Thirds. Obyek manusia berada di garis sepertiga bagian kanan frame

Komposisi Rule of Thirds (Aturan Pertiga) adalah prinsip komposisi dalam fotografi yang membantu menghasilkan komposisi yang seimbang, menarik, dan menyenangkan secara visual.

Dengan mengggunakan Aturan ini, kamu bisa membagi bingkai gambar menjadi sembilan bagian yang sama dengan dua garis horizontal dan dua garis vertikal.

Garis-garis ini akan membentuk grid sembilan bagian yang bisa dijadikan sebagai panduan untuk menentukan obyek dalam frame foto.

Pada prinsipnya, dengan Rule of Thirds kamu bisa menempatkan posisi subjek utama di sekitar titik-titik persimpangan atau garis-garis pada grid tersebut.

Dengan menempatkan subjek utama di salah satu titik persimpangan atau di sepanjang garis, kamu dapat menciptakan komposisi yang lebih dinamis dan menarik.

Ini akan sangat berbeda hasilnya jika dibandingan dengan ketika kamu menempatkannya tepat di tengah gambar.

Dengan menggunakan Rule of Thirds, kamu dapat menghindari kesan foto yang statis dan simetris.

Prinsip ini juga membantu menciptakan ruang negatif yang memberi napas pada gambar dan memungkinkan mata penonton untuk menjelajahi elemen-elemen komposisi dengan lebih alami.

Meskipun Rule of Thirds adalah prinsip yang populer dalam komposisi fotografi, bukan berarti harus diikuti secara ketat dalam setiap foto.

Kadang-kadang, melanggar aturan tersebut dapat menghasilkan komposisi yang lebih unik dan menarik.

Ada banyak cara mengatur komposisi, ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan artistik dan situasi pemotretan.

2. Simetri

menciptakan komposisi simetri yang efektif
komposisi simetri pada bunga sepatu

Komposisi yang umum digunakan oleh banyak orang adalah komposisi simetri.

Dalam komposisi fotografi ini, seorang fotografer melibatkan penggunaan elemen-elemen simetris yang menciptakan tampilan yang seimbang dan harmonis dalam gambar.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menciptakan komposisi simetri yang efektif dalam fotografi:

  • Carilah satu objek dengan simetri alami

Pilih objek atau subjek yang memiliki simetri alami yang ada di sekitar tempatmu, misalnya obyek yang berupa  bangunan, bunga dengan pola simetris, atau pantulan simetris di air.

  • Tempatkan subjek tersebut di tengah bingkai

Letakkan penempatan subjek utama tepat di tengah bingkai untuk menciptakan komposisi simetris yang jelas. Pastikan subjek tersebut benar-benar terletak simetris di sepanjang garis horizontal dan vertikal.

  • Pertimbangkan penggunaan perspektif

Pilih sudut pandang yang tepat untuk menyoroti simetri dalam gambar. Hal ini dapat melibatkan pengambilan foto secara langsung dari depan, di atas, atau di bawah objek untuk memperkuat kesan simetri.

  • Jangan lupa, perhatikan garis-garis dan pola

Gunakan garis-garis dan pola yang simetris dalam gambar untuk memperkuat komposisi simetri. Garis-garis bisa menjadi garis vertikal, horizontal, atau diagonal yang menciptakan keseimbangan visual.

  • Jaga keseimbangan dan kesimetrian dalam elemen lain

Selain subjek utama, perhatikan juga elemen-elemen lain dalam bingkai untuk memastikan keseimbangan dan kesimetrian yang konsisten. Hindari adanya elemen yang dapat mengganggu simetri.

  • Manfaatkan refleksi

Jika ada air atau permukaan reflektif lainnya di sekitar subjek, coba manfaatkan refleksi untuk menciptakan simetri tambahan dan menghasilkan tampilan yang lebih dramatis.

  • Eksplorasi dalam pengeditan

Setelah proses pemotretan dengan komposisi simetri, Kamu dapat mempertimbangkan pengeditan tambahan untuk memperkuat komposisi simetri tersebut.

Misalnya, menggunakan efek mirroring atau duplikasi untuk menciptakan kesan simetri yang lebih kuat.

Perlu diingat, bahwa tidak semua subjek atau situasi akan cocok dengan komposisi simetri tersebut.

Terkadang, sedikit ketidaksempurnaan atau ketidaksimetrian dapat memberikan keunikan dan ketertarikan dalam gambar.

Baca juga : Komposisi Simetris, Ciptakan Keseimbangan yang Elegan

3. Diagonal

Komposisi diagonal dalam fotografi
Komposisi diagonal

Salah satu komposisi yang terbilang cukup unik adalah komposisi diagonal. Komposisi diagonal dalam fotografi adalah pengaturan komposisi yang melibatkan penggunaan garis diagonal sebagai elemen komposisi utama dalam gambar.

Penggunaan garis diagonal ini digunakan untuk memberikan pergerakan visual dan dinamika yang menarik pada foto.

Dibawah ini adalah beberapa tips untuk menciptakan komposisi diagonal yang lebih efektif dalam fotografi:

  • Carilah obyek atau subyek yang membentuk garis diagonal alami

Coba carilah obyek atau subyek di lingkungan sekitar Kamu, seperti obyek jalan, pagar, bangunan, atau garis-garis arsitektur lainnya.

Gunakan garis-garis tersebut sebagai jalur panduan yang kuat dalam komposisi kamu.

  • Pilihlah sudut pandang yang tepat

Pilih sudut pandang yang paling menarik untuk memperkuat garis diagonal dalam gambar tersebut.

Kamu bisa mengambil foto dari berbagai sudut pengambilan, baik dari atas ataupun bawah.

Selain itu Kamu bisa juga menjelajahi sudut pandang yang tidak biasa untuk menyoroti garis diagonal agar tampak lebih jelas.

Baca juga : Camera Angle, Berbagai Sudut Pengambilan Gambar

  • Manfaatkan garis diagonal untuk mengarahkan pandangan

Selanjutnya, gunakan garis diagonal yang sudah dipilih tersebut sebagai elemen pengarah pandangan yang membantu mengalirkan mata penonton melalui foto.

Kemudian letakkan subjek utama di sepanjang garis diagonal untuk menciptakan komposisi yang dinamis.

  • Jangan takut untuk mengkombinasikan dengan elemen lain

Cobalah memadukan obyek yang membentuk garis diagonal dengan elemen-elemen lain dalam komposisi.

Hal ini bertujuan untuk memberikan kontras dan ketertarikan visual yang lebih besar pada karya fotografi Kamu.

Perpaduan tersebut misalnya, perpaduan garis diagonal dengan elemen geometris, tekstur, atau titik fokus yang menarik.

  • Coba Gunakan garis diagonal untuk menciptakan kedalaman foto

Obyek foto yang menggunakan garis diagonal dapat memberikan kedalaman pada gambar.

Dengan ini kamu dapat menciptakan lapisan-lapisan yang berbeda dan menciptakan tampilan yang lebih mendalam.

  • Ayo lakukan eksperimen dengan komposisi

Coba perbanyak eksperimen dengan menempatkan posisi garis diagonal dalam bingkai fotomu.

Kamu dapat memotong gambar secara diagonal, atau membiarkan garis diagonal membentang dari satu sudut ke sudut lainnya.

  • Jika diperlukan, lakukan pengeditan tambahan

Setelah kamu mengambil foto dengan komposisi diagonal, Kamu bisa juga melakukan pengeditan tambahan untuk memperkuat garis diagonal.

Pengeditan bisa berupa penyesuaian kontras, ketajaman, atau menerapkan cropping yang sesuai untuk memperkuat efek diagonal dalam frame foto.

Penggunaan komposisi diagonal memang telah menjadi salah satu teknik dalam fotografi yang dapat digunakan secara kreatif.

Akan tetapi, tidak semua subjek atau situasi akan cocok dengan komposisi diagonal.

4. Framing (Pengapit)

menggunakan teknik framing dalam fotografi
memanfaatkan buku-buku dalam rak sebagi bingkai obyek seseorang yang sedang membaca.

Membuat komposisi Framing dalam fotografi adalah salah satu cara bagi Kamu dalam melibatkan penggunaan elemen di sekitar subjek untuk menciptakan bingkai alami atau pengapit.

Dalam komposisi ini, elemen-elemen di sekitar subyek bisa digunakan untuk membingkai subjek utama yang Kamu pilih.

Ini dapat membantu permirsa untuk memusatkan perhatian pada subjek/obyek, teknik ini juga dapat memberikan kedalaman maupun dimensi tambahan pada gambar.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menggunakan teknik framing dalam fotografi:

  • Coba temukan elemen yang sesuai untuk dijadikan bingkai

Carilah satu atau beberapa elemen di sekitar subjek yang dapat digunakan sebagai bingkai, seperti jendela, pintu, dedaunan pohon, atau struktur bangunan/arsitektur.

Pilihlah elemen yang menambah nilai visual dan relevan dengan subjek utama.

  • Aturlah posisi subjek dengan tepat

Usahakan penempatan subjek utama berada secara tepat di dalam bingkai yang terbentuk oleh elemen pengapit tersebut.

Pastikan subjek yang dipilih tetap menjadi fokus utama, ia tetap jelas terlihat meskipun terdapat elemen lain yang membentuk bingkai foto.

  • Buatlah kedalaman dan dimensi pada foto Kamu

Jangan takut untuk menggunakan elemen pengapit tersebut untuk menciptakan kedalaman dan dimensi dalam gambar.

Misalnya, dengan membiarkan elemen pengapit yang dipilih berada di latar depan, tengah, dan latar belakang.

Ini akan sangat berguna untuk memberikan kesan tumpukan lapisan yang menarik.

Baca juga : Memahami Jenis Fokus dalam Foto dan Video

  • Coba perhatikanlah proporsi dan keseimbangan pada obyek:

Untuk hasil maksimal, pastikan elemen pengapit yang kamu pilih tidak akan mengganggu keseimbangan visual dalam gambar.

Upayakan agar proporsi bingkai dan subjek utama tetap seimbang, hal ini bertujuan agar bingkai yang dibuat tidak mengalihkan perhatian subyek utama secara berlebihan.

  • Lakukan eksperimen dengan cara mengambil dari berbagai sudut pandang

Coba ambillah foto dari berbagai sudut pandang untuk menciptakan variasi framing.

Eksperimen bisa Kamu lakukan dengan pengambilan sudut pandang rendah, sudut pandang tinggi, atau bahkan dengan pengambilan sudut pandang samping.

Ini berguna untuk menemukan sudut yang paling menarik dan sesuai dengan subjek utama.

  • Untuk hasil maksimal, Gunakan lighting secara tepat

Dalam pemotretan, jangan lupa untuk memperhatikan pencahayaan ketika Kamu memotret menggunakan teknik framing.

Selalu pastikan setiap cahaya yang jatuh pada subjek dan elemen pengapit dapat memberikan efek visual yang diinginkan dan tidak menyebabkan bayangan yang bisa mengganggu obyek utama.

  • Selalu jaga kejelasan subjek

Meskipun elemen pengapit dalam foto membentuk bingkai, namun pastikan juga subjek utama tetap terlihat jelas dan tidak tertutup oleh elemen pengapit.

Perhatikan kontras antara subjek dan latar belakang, ini untuk memastikan subjek tetap menjadi fokus utama.

Menggunakan teknik framing dalam fotografi dapat memberikan dimensi, keunikan dan menciptakan bingkai alami di sekitar subjek.

Jangan takut untuk terus melakukan eksplorasi dan eksperimen dengan elemen-elemen pengapit yang tersedia agar komposisi bisa lebih menarik dan berkesan.

5. Komposisi Leading Lines (Garis Penuntun)

Komposisi Leading Lines
Komposisi Leading Lines

Mengatur komposisi Leading Lines dalam fotografi adalah mengatur elemen komposisi yang menggunakan garis-garis yang terbentuk untuk mengarahkan mata penonton ke subjek utama dalam gambar.

Garis-garis inilah yang akan memberikan pergerakan visual yang menarik, ini bisa menjadi satu cara untuk membantu sekaligus memandu pandangan kita dalam foto.

Berikut ini adalah beberapa tips sederhana untuk menggunakan teknik Leading Lines dalam fotografi:

  • Temukan garis penuntun alami

Cari garis-garis yang terbentuk secara alami dalam lingkungan sekitar kamu, seperti jalan setapak, rel kereta, sungai, dinding bangunan, atau garis arsitektur lainnya.

Garis-garis ini dapat membantu memandu mata penonton ke subjek utama.

Baca juga : Unsur Seni Rupa, 7 Elemen Dasar Perupa untuk Berkarya

  • Pilihlah sudut pandang yang tepat

Pilih sudut pandang yang dapat memperkuat garis penuntun dalam gambar.

kamu bisa mengambil foto dari arah depan, samping, atau bahkan dari atas atau bawah untuk memperkuat efek garis penuntun.

  • Gunakanlah garis secara efektif

Pastikanlah garis penuntun yang Kamu pilih benar-benar membawa pandangan ke subjek utama.

Letakkan subjek utama di sepanjang garis atau di ujung garis penuntun untuk memberikan efek yang kuat.

  • Jangan lupa perhatikan jarak dan perspektif

Dalam memotret, pertimbangkan juga jarak dan perspektif saat menggunakan garis penuntun.

Garis yang lebih jauh atau lebih pendek dapat memberikan perasaan kedalaman dan dimensi yang berbeda dalam gambar.

  • Manfaatkan garis-garis yang bersimpangan

Jika ada garis-garis yang bersimpangan dalam gambar, manfaatkan titik persimpangan tersebut untuk menyoroti subjek utama atau menciptakan komposisi yang menarik.

  • Eksplorasi dengan komposisi

Jangan takut untuk bereksperimen dengan komposisi menggunakan garis penuntun.

Kamu dapat juga memotong gambar secara diagonal atau memilih sudut pandang yang tidak biasa untuk menciptakan pergerakan visual yang menarik.

  • Kamu boleh mengedit foto, tapi harus dengan hati-hati

Setelah mengambil foto dengan garis penuntun, Kamu dapat juga melakukan pengeditan tambahan untuk memperkuat garis atau memperbaiki kontras dan kecerahan agar garis penuntun bisa lebih menonjol.

Teknik Leading Lines jika kamu bisa menggunakannya dengan tepat, garis penuntun dapat memberikan komposisi yang kuat dan membuat gambar lebih menarik dan dinamis.

6. Rule of Odds (Aturan Bilangan Ganjil)

komposisi dengan menggunakan Rule of Odds

Mengatur komposisi dengan menggunakan Rule of Odds adalah menggunakan prinsip komposisi yang mengatur komposisi objek utama dalam jumlah ganjil (misalnya 3, 5, 7, dan seterusnya).

Komposisi ini bisa memberikan tampilan yang lebih menarik, berimbang, dan tentu lebih terlihat estetis.

Dalam komposisi Rule of Odds, asumsinya susunan bilangan ganjil akan cenderung bisa menciptakan ketertarikan visual yang lebih kuat daripada susunan bilangan genap. Coba saja buktikan.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menerapkan Rule of Odds dalam fotografi:

  • Pilihlah subjek utama dalam foto

Identifikasikan benda yang akan Kamu jadikan sebagai subjek utama dan menjadi fokus dalam foto.

Subyek ini bisa berupa objek tunggal maupun sekelompok objek yang saling terkait.

  • Pilih atau jika memungkinkan atur, supaya obyek dalam jumlah ganjil

Tempatkanlah subjek utama yang Kamu pilih agar dalam hitungan berjumlah ganjil, misalnya tiga orang, lima bunga, atau tujuh batu.

Pada intinya, hindari pengaturan obyek dalam jumlah genap.

  • Jangan lupa mempertimbangkan penyebaran objek foto

Agar lebih menarik, coba sebarkan subjek utama kamu dengan penyebaran yang merata di dalam bingkai.

Hal ini akan membantu menciptakan keseimbangan visual dan juga menghindari kesan simetri yang terlalu sempurna.

  • Jaga jarak antara subjek satu dengan lainnya

Untuk mendapatkan hasil maksimal, pertahankan jarak yang sesuai antara subjek agar tidak terlihat terlalu berdekatan atau terlalu terpisah.

Pemberian jarak yang seimbang antara subjek dalam jumlah ganjil, akan memberikan tampilan yang harmonis.

  • Usahakan juga memperhatikan latar belakang obyek

Pastikan latar belakang tidak mengalihkan perhatian dari subjek utama.

Bersihkan latar belakang dari elemen yang tidak perlu atau pilih latar belakang yang sederhana untuk memperkuat fokus pada subjek.

  • Eksperimen dengan komposisi

Cobalah variasi komposisi dengan mengatur subjek utama dalam pola yang berbeda.

Kamu juga dapat mencoba tata letak diagonal, segitiga, atau garis melengkung untuk menciptakan komposisi yang menarik secara visual.

  • Tetap jaga kesederhanaan

Agar foto tampak sederhana dan elegan, hindari kelebihan objek atau elemen yang dapat mengganggu fokus pada subjek utama Kamu.

Prinsip Rule of Odds akan lebih efektif ketika kamu menggunakannya dalam konteks yang sederhana dan tidak terlalu ramai.

7. Negative Space (Ruang Negatif)

komposisi Negative space dalam fotografi
komposisi Negative space. Obyek utama serangga terlihat menonjol, area kosong lebih luas. Sumber

Menggunakan komposisi Negative space dalam fotografi mengacu pada area kosong di sekitar subjek utama dalam sebuah foto.

Adapun yang dimaksud area kosong ini adalah area di sekitar subjek yang tidak memiliki objek atau detail yang menonjol.

Pemotretan dengan menggunakan konsep ruang negatif akan memberikan perhatian yang lebih pada subjek utama dan memberikan kesan minimalis.

Disini fotografer dengan sengaja memberikan penekanan yang kuat pada subjek fotonya.

Di bawah ini beberapa cara menggunakan negative space dalam fotografi:

  • Berikan ruang yang cukup pada subyek foto

Pada saat memotret, pastikan area sekitar subjek memiliki ruang yang cukup luas, ini bertujuan agar subjek tersebut dapat “bernapas” dan menonjol dengan jelas.

Jangan mengisi seluruh bingkai dengan elemen, biarkan ruang negatif memberikan kesan yang lebih kuat pada subjek.

  • Upayakan foto sederhana dan minimalis

Menggunakan komposisi Negative space sering kali berfungsi paling baik dalam komposisi yang sederhana dan minimalis.

Untuk itulah, hindari kebisingan visual agar tidak ruwet dan biarkan ruang negatif mendominasi dalam komposisi kamu.

  • Perhatikan proporsi fotomu

Untuk hasil yang maksimal. perhatikan juga proporsi antara ruang negatif dan subjek utama.

Jangan pernah biarkan ruang negatif terlalu besar atau terlalu kecil, ini akan berdampak pada subjek yang akan terlihat terjebak atau bahkan tidak cukup menonjol.

  • Keberanian dalam penempatan subjek

Tidak perlu takut bereksperimen dalam penempatan subyek.

Jika subjek utama Kamu tempatkan di salah satu sisi bingkai, ruang negatif yang luas di sekitarnya akan dapat menciptakan kesan keseimbangan yang lebih menarik.

Terus coba eksperimen dengan penempatan subjek dan pemanfaatan ruang negatif untuk menciptakan keseimbangan visual yang menarik.

  • Jangan abaikan pencahayaan

Dalam pemotretan, pencahayaan yang tepat dapat membantu memperkuat ruang negatif dan memberikan penekanan pada subjek utama.

Selalu pertimbangkan pencahayaan yang pas,  agar cahaya dapat memberikan kontras yang jelas antara subjek dan ruang negatif.

Baca juga : Teknik Pencahayaan Fotografi, Tips dan Trik Praktis

  • Gunakan warna dan tekstur

Ruang negatif dalam fotografi dapat memberikan kesempatan untuk menonjolkan warna atau tekstur yang menarik.

Perhatikan warna latar belakang dan bagaimana warna subjek bisa kontras dengan ruang negatif yang Kamu buat.

Selama ini, penggunaan negative space dalam fotografi dapat memberikan kesan dramatis, minimalis, dan fokus pada subjek utama.

Dengan memberikan ruang yang cukup bagi subjek untuk “bernapas” dan menonjol, Kamu dapat menciptakan komposisi yang kuat dan menarik.

Ayo, perbanyak eksperimen dengan penggunaan ruang negatif dalam foto.

Lihatlah bagaimana hal itu dapat mengubah tampilan dan pesan visual dalam gambar-gambar yang kamu ciptakan.

8. Rule of Symmetry (Aturan Simetri)

Komposisi Rule of Symmetry dalam fotografi

Komposisi Rule of Symmetry dalam fotografi adalah prinsip komposisi yang mengacu pada pengaturan subjek atau elemen dalam foto sehingga menciptakan simetri yang seimbang dan harmonis.

Prinsip ini memanfaatkan posisi tengah, baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini berguna untuk memberikan tampilan yang lebih estetis dan menarik.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menerapkan Rule of Symmetry dalam fotografi:

  • Carilah subjek yang simetris

Temukan subjek atau elemen benda di sekitarmu yang memiliki posisi simetri alami, seperti bangunan dengan arsitektur simetris, jembatan, refleksi di air, atau benda-benda geometris yang simetris lainnya.

  • Posisikan subjek foto secara simetris

Tempatkan subjek foto Kamu secara simetris di tengah frame, baik secara horizontal maupun vertikal. Pastikan elemen-elemen pada kedua sisi subjek terlihat sama.

  • Pertimbangkan garis tengah

Garis tengah pada frame kamera bisa dijadikan pedoman untuk menciptakan simetri yang kuat.

Gunakan garis tengah tersebut sebagai acuan untuk menyusun elemen-elemen simetris pada kedua sisi.

  • Manfaatkan refleksi

Jika ada subyek dengan permukaan reflektif, seperti air atau kaca, manfaatkan refleksi untuk menciptakan simetri yang menarik.

Posisikan subjek tersebut di tengah frame sehingga refleksinya menciptakan simetri.

  • Komposisi Simetri diagonal

Selain simetri horizontal atau vertikal,kamu juga dapat mencoba simetri diagonal dengan membagi frame menjadi dua segitiga simetris dengan garis diagonal.

  • Keberanian dalam bermain dengan simetri

Jika kamu ingin menghadirkan sedikit variasi dalam simetri, kamu dapat memotong atau membiarkan beberapa elemen menyimpang dari simetri.

Ini dapat menambahkan dinamika dan keunikan pada komposisi kamu.

  • Simetri dengan kontras

Gunakan kontras warna, tekstur, atau pencahayaan untuk meningkatkan efek simetri. Misalnya, subjek berwarna terang pada latar belakang yang gelap atau perbedaan tekstur pada kedua sisi simetri.

Keuntungan menggunakan komposisi Rule of Symmetry adalah, komposisi ini mampu memberikan kesan keselarasan, keseimbangan, dan ketertiban dalam foto.

Namun, hal ini perlu diingat, bahwa tidak semua foto membutuhkan simetri agar menjadi menarik.

Terkadang, ketidakseimbangan atau ketidakteraturan dalam komposisi juga dapat menciptakan tampilan yang menarik.

Eksperimenlah dengan aturan simetri dan keluarlah dari zona nyaman untuk menemukan gaya dan keunikan sendiri.

9. Golden Ratio (Rasio Emas)

Komposisi Golden Ratio

Komposisi Golden Ratio dalam fotografi adalah prinsip komposisi yang menggunakan perbandingan matematis khusus antara elemen-elemen dalam sebuah foto.

Rasio emas dikenal juga sebagai phi (φ) atau angka Fibonacci, dan nilainya sekitar 1,618.

Prinsip ini berdasarkan pada perbandingan harmonis yang ditemukan di alam dan dianggap estetis.

Dalam konteks fotografi, Golden Ratio digunakan untuk menciptakan komposisi yang seimbang, proporsional, dan menarik secara visual.

Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan Golden Ratio dalam fotografi:

  • Grid Golden Ratio

Gunakan grid Golden Ratio yang terdiri dari dua garis vertikal dan dua garis horizontal yang membagi bingkai menjadi sembilan bagian yang proporsional.

Letakkan elemen utama foto, seperti subjek atau titik fokus, di sekitar persimpangan garis-garis ini.

  • Leading Lines

Gunakan garis-garis yang membentuk Golden Ratio untuk memandu mata penonton ke subjek utama.

Misalnya, garis horisontal yang berada di garis bawah atau di garis atas grid Golden Ratio.

  • Proporsi dan penempatan subjek

Perhatikan proporsi Golden Ratio saat menempatkan subjek utama.

Misalkan, letakkan subjek di sekitar 1/3 atau 2/3 frame, sesuai dengan perbandingan rasio emas.

  • Background dan foreground

Jika ada elemen latar belakang atau foreground yang tidak terlalu penting, pastikan elemen tersebut mengikuti perbandingan Golden Ratio.

Ini membantu menciptakan keseimbangan visual yang harmonis.

  • Rasio kotak

Gunakan rasio kotak yang berdasarkan pada Golden Ratio, seperti 1:1.618, untuk mengatur komposisi atau memilih format foto yang sesuai.

Baca juga : Aspek Rasio Dalam Produksi Film

  • Benda dengan perbandingan Golden Ratio

Jika ada objek atau benda dengan proporsi alami yang mengikuti Golden Ratio, manfaatkan untuk menciptakan komposisi yang menarik.

Perlu diingat bahwa Golden Ratio adalah panduan komposisi dan tidak harus diikuti dengan ketat.

Kadang-kadang, eksperimen dengan aturan ini atau memutuskan untuk melanggarnya dapat menghasilkan efek visual yang menarik dan unik.

Penting untuk mengembangkan gaya dan kepekaan pribadi kamu terhadap komposisi dan menyesuaikan aturan-aturan ini sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kamu dalam fotografi.

10. Fill the Frame (Mengisi Bingkai)

Fill the Frame Mengisi Bingkai

“Fill the Frame” dalam fotografi adalah teknik atau prinsip komposisi yang mengharuskan kamu mengisi bingkai (frame) dengan subjek utama secara penuh atau mendekati penuh.

Tujuan dari teknik ini adalah untuk memberikan penekanan yang kuat pada subjek, menghilangkan gangguan atau elemen yang tidak relevan, dan menciptakan tampilan yang dramatis atau detail yang lebih dekat.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menerapkan teknik “Fill the Frame” dalam fotografi:

  • Perbesar subjek

Mendekatlah ke subjek atau gunakan zoom untuk memperbesar subjek dalam bingkai.

Pastikan subjek mengisi sebagian besar area frame dan memiliki dominasi visual.

  • Hindari ruang kosong

Jangan biarkan ruang kosong atau area yang tidak relevan mengisi bingkai.

Perhatikan apa yang ada di sekitar subjek dan pastikan hanya elemen yang mendukung subjek utama yang tetap ada.

  • Gunakan lensa dengan focal length yang sesuai

Pilih lensa dengan focal length yang memungkinkan kamu memperbesar subjek dan mengisi frame dengan baik.

Lensa dengan focal length telefoto atau lensa prime dengan sudut pandang sempit dapat membantu mencapai hasil yang diinginkan.

Baca juga : 7 Jenis Lensa Kamera DSLR dan Fungsinya

  • Jangan takut dengan cropping

Jika kamu tidak dapat mendekati subjek secara fisik atau lensa kamu tidak cukup panjang, kamu masih dapat mencapai efek Fill the Frame melalui cropping atau memotong gambar secara pascaproduksi.

Pastikan komposisi tetap seimbang dan subjek utama tetap menonjol.

  • Pertimbangkan depth of field (kedalaman bidang)

Sesuaikan kedalaman bidang (depth of field) kamu agar fokus tajam pada subjek utama dan elemen lainnya kabur atau kurang menonjol.

Ini akan membantu subjek utama menjadi sorotan utama dalam foto.

Dengan menggunakan teknik “Fill the Frame”, kamu dapat menciptakan foto yang kuat dan mengesankan dengan subjek yang mendominasi visual.

Teknik ini juga membantu menyampaikan detail, tekstur, dan emosi dengan lebih jelas.

Namun, ingatlah bahwa terkadang memberikan sedikit ruang negatif atau menggabungkan elemen latar belakang yang relevan juga bisa menghasilkan komposisi yang menarik.

Oleh karena itu, penting untuk bermain-main dengan komposisi dan mengambil risiko kreatif untuk menemukan gaya dan pendekatan fotografi yang unik bagi Anda.

Baca juga : Teknik Dasar Fotografi, Kuasai Ini Agar Fotomu Jadi Bagus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *