Salah satu strategi dalam melakukan kegiatan pemasaran film adalah dengan memperkuat posisioning saat promosi film.
Hal ini dilakukan agar film yang dikampanyekan benar-benar menjadi sesuatu yang berbeda di mata penonton dan masyarakat umum.
Sebelum menentukan posisioning, ada baiknya bagian promosi film telah melakukan segmentasi penonton dan menentukan target penonton filmnya.
Fungsi promosi film sebenarnya tidak hanya mengenalkan film baru pada masyarakat, tapi bagaimana kegiatan promosi tersebut dapat mencuri perhatian publik, membuat mereka tertarik, memunculkan hasrat besar, membuat mereka percaya bahwa menonton film yang dipromosikan adalah sebuah solusi terbaik sehingga mereka yakin untuk datang menonton.
Memperkuat posisioning saat promosi film sama halnya dengan usaha memperkuat brand image film sehingga masyarakat dapat selalu ingat dan memiliki alasan kuat kenapa mereka harus memilih film yang dipromosikan bukan film-film lainnya.
Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen.
Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah.
Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.
Mengutip dari strategi pemasaran Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan : positioning sebagai reason for being, yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen.
Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas.
Selanjutnya positioning merupakan sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.
Cara Menentukan dan Memperkuat Posisioning :
- Didasarkan atas kajian terhadap penonton. Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi penonton karena positioning mendeskripsikan value yang unggul.
- Didasarkan atas kajian pada film yang dipromosikan. Positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif film, seperti isu yang diangkat dalam film, cerita yang unik, penggunaan teknologi mutakhir, nama artis yang populer, sutradara film atau yang lainnya.
- Didasarkan atas kajian pada film pesaing. Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.
- Didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan. Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan yang ada.
Memperkuat posisioning saat promosi film dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan film tersebut secara tepat. Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah :
- Be creative, sesuatu yang kreatif akan lebih mudah mencuri perhatian publik, oleh karena itu bagian promosi harus kreatif mengemasnya, misalnya dimulai dari pembuatan judul film unik, desain media promo yang unik, rangkaian kegiatan promosi yang diluar kebiasaan promosi konvensional, dan lain sebagainya.
- Simplicity, meskipun media promosi dibuat sekreatif mungkin, tetapi dalam mengkomunikasikan di media promo film harus disampaikan sesederhana dan sejelas mungkin agar publik dapat dengan mudah menerima pesan yang akan disampaikan.
- Consistent yet flexible, kegiatan promosi harus dilakukan secara konsisten, berkesinambungan dan melihat situasi yang ada.
- Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak target penonton.
- User their language, yaitu menggunakan bahasa target penonton.
Memperkuat posisioning saat promosi sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan dalam promosi film saja, tetapi bisa juga dilakukan untuk promosi lainnya, misalkan untuk kegiatan pemutaran film, kegiatan festival film maupun penjualan produk dan jasa lainnya.
Baca juga :
bahan bacaan : dari berbagai sumber dan wikipedia.org