6 Tips Menjadi Fotografer Pernikahan, Kerja Lancar Fee Besar

Fotografer-pernikahan-harus-tetap-menjaga-kesakralan-prosesi-nikah

Menjadi fotografer pernikahan memang ada banyak hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan agar pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Tak hanya dalam hal teknis saja, namun juga non teknis.

Apalagi bagi fotografer pernikahan yang baru pertama kali menerima job foto nikah.

Pemotretan saat acara resepsi pernikahan bisa menjadi sesuatu yang cukup menegangkan.

Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh fotografer agar proses pemotretan bisa berjalan lancar dan hasil maksimal.

Beberpa point penting yang harus diperhatikan misalnya terkait dengan persiapan peralatan.

Tidak lupa  SDM yang akan dilibatkan, obyek foto dan gaya yang akan diambil, memahami lokasi pemotretan dan lain sebagainya.

Selain terkait  persiapan pemotretan, satu hal yang tidak kalah penting untuk dipikirkan adalah aktivitas yang akan dilakukan saat acara dilangsungkan.

Misalnya setting kamera yang terbaik, pengaturan pencahayaan, mengelola file foto, sikap dan perilaku dalam pemotretan dan lain-lain.

baca juga : Usaha Foto Pernikahan, Modal Minimal Hasil Maksimal

Berikut ini kami sajikan beberapa tips yang harus dilakukan oleh fotografer pernikahan saat menerima job dokumentasi wedding :


1. Mempersiapkan berbagai hal sebelum acara dimulai


Peralatan-usaha-foto-pernikahan-1

Sebelum acara pernikahan dimulai, seorang fotografer pernikahan sudah selayaknya untuk mempersiapkan berbagai hal untuk proses pemotretan.

Proses persiapan adalah kunci sukses agar semua dapat dipastikan bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala.

Persiapan untuk melakukan pemotretan akan lebih baik jika dilakukan dalam waktu 1-2 hari menjelang acara dilangsungkan.

Persiapan peralatan yang akan digunakan

Bagi seorang fotografer pernikahan, peralatan bisa diibaratkan sebagai senjata untuk maju ke medan perang.

Untuk itu persiapkan dengan baik peralatan yang akan digunakan. Mulai dari kamera, flash, reflektor, batre, carger, payung reflektor dan lain sebagainya.

Baca juga : Daftar Peralatan Fotografi Pernikahan

Periksalah masing-masing peralatan secara seksama. Pastikan semua dalam kondisi normal sehingga dapat dipakai untuk sesi pemotretan.

Sebisa mungkin gunakan dua kamera dengan lensa yang berbeda agar bisa bekerja lebih efisien.

Pastikan juga batre kamera dan flash penuh dan memorycard benar-benar kosong.

Akan lebih baik apabila masing-masing peralatan utama yang digunakan memiliki cadangan.

Siapkan sumber daya manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi baik buruknya sebuah karya.

Peralatan sesederhana apapun jika dioperasikan oleh mereka yang memiliki keahlian, hasilnya bisa lebih bagus daripada peralatan canggih.

Tetapi jika dioperasikan oleh orang yang tidak menguasainya maka hasilnya juga tidak maksimal.

Begitu pula dalam dunia fotografi.

Sebagai seorang yang bekerja di dunia foto wedding sebisa mungkin mempersiapkan SDM yang cukup bisa menguasai berbagai peralatan fotografi.

Pastikan fotografer pernikahan yang akan melakukan pemotretan adalah orang yang kompeten.

Bisa menguasai peralatan dengan baik dan bisa mengambil berbagai moment secara tepat.

memilih-moment-terbaik-untuk-memotret-wedding
Dua fotografer pernikahan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan moment tak terduga / Jimboeng Photography

Dalam melakukan pemotretan, meski fotografer bisa melakukan pekerjaanya sendiri, namun akan lebih baik jika ia memiliki partner/asisten.

Dengan memiliki fotografer kedua ini biasanya hasil foto akan lebih variatif. Satu orang dapat bekerja memotret pose-pose formal.

Sedangkan yang lain bisa mengambil gambar dengan menangkap momen-momen penting  secara Candid.

Baca juga : Kuasai 9 Teknik Dasar Fotografi Ini, Fotomu Jadi Bagus

Membuat daftar foto yang akan diambil

fotografer-pernikahan-mengarahkan-berbagai-gaya-dalam-fotonya
Contoh beberapa pose dalam pemotretan/ Jimboeng Photography

Bagi banyak fotografer pernikahan yang telah terbiasa melakukan pemotretan acara nikah, biasanya mereka telah memiliki semacam template atau perbendaharaan gaya dan pose yang akan mereka ambil saat bekerja.

Untuk itulah pikirkan juga untuk membuat daftar foto yang akan diambil, misalnya mulai dari acara siraman, proses merias, akad nikah, foto keluarga, dan lain sebagainya.

Selain mempersiapkan template yang sudah ada, ada baiknya seorang fotografer pernikahan juga memberi kesempatan kepada kedua mempelai untuk berekspresi menurut cara mereka.

Meminta kedua pasangan untuk menyiapkan berbagai pose unik bersama keluarga bisa menjadi dokumen pernikahan yang istimewa.

Membuat daftar foto bisa dilakukan oleh fotografer berdasarkan idenya sendiri dan/atau ditambah dengan harapan kedua pasangan.

Untuk itulah perlu diketahui juga berapa banyak jumlah foto yang diinginkan, moment penting yang tidak boleh terlewatkan, hasil cetakan, penggunaan album foto, deal harga dan lain sebagainya.

Meninjau lokasi acara

fotografer-pernikahan-bisa-mengambil-moment-tak-terduga
Moment ceria bersama keluarga / Jimboeng Photography

Meninjau lokasi pernikahan sebelum acara dimulai bisa menjadi satu cara untuk lebih bisa menguasai keadaan saat memotret.

Meski banyak juga fotografer pernikahan yang menganggap tak penting, namun hal ini sebenarnya sangat disarankan.

Dari sinilah seorang fotografer bisa mengetahui posisi terbaik dalam memotret, meletakkan berbagai peralatan penunjang, memastikan kondisi pencahayaan, dan lain sebagainya.

Banyak hal sebenarnya yang bisa diperoleh dari meninjau lokasi pernikahan, termasuk efisiensi waktu dan tenaga karena telah mengetahui rute lokasi secara tepat.

Mintalah koordinator pemotretan

Saat pemotretan di acara resepsi pernikahan, foto keluarga menjadi  salah satu menu wajib yang tak pernah ditinggalkan.

Jika proses pemotretan anggota keluarga dari kedua mempelai tidak dipersiapkan sejak dini, bisa dipastikan kondisi agak sedikit gaduh tak teratur.

Ada yang minta difoto duluan, antrean yang tak rapi, atau bahkan ada juga yang ogah-ogahan foto.

Untuk mengatasi kondisi yang gaduh tersebut, satu caya yang bisa dilakukan adalah meminta satu koorfinator pemotretan dari kedua mempelai.

Ini berguna untuk mempersiapkan siapa saja anggota keluarga, teman kerja, teman sekolah atau yang lain yang akan difoto.

Dengan adanya koordinator ini, maka sesi pemotretan bisa dilakukan secara bergilir dan dapat dipanggil berurutan.


2. Gunakan teknis pemotretan yang aman dan praktis


Menjadi seorang fotografer pernikahan memang harus bisa bekerja secara efektif dan efisien namun tetap dapat menghasilkan karya foto yang terbaik.

Untuk itulah perlu juga men-setting semua peralatan dengan baik agar dalam bekerja bisa maksimal.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan, misalanya penggunaan shutter speed tinggi, mematikan fitur suara, dan lain sebagainya.

Matikan fitur suara kamera

foto-selfie-pernikahan
Moment foto selfie pengantin / Jimboeng Photography

Mematikan fitur suara pada kamera digital bisa dilakukan untuk tetap menjaga suasana pernikahan yang khidmat dan sakral.

Suara “bib-bib” detektor fokus pada kamera seringkali justru bisa membuyarkan ekspresi natural pada kedua mempelai saat dilakukan pemotretan secara candid.

Menggunakan Shutter Speed tinggi

Untuk mendapatkan moment-moment penting yang bisa berlalu dengan cepat, usahakan untuk menggunakan shutter speed yang tinggi pada kamera.

Hal ini sangat berguna agar hasil foto tidak kabur, lebih jelas dan tajam. Bahkan untuk mendapatkan moment terbaik kamera bisa diatur mode Continous brust.

Baca juga : Segitiga Exposure: ISO, Aperture, dan Shutter Speed

Memaksimalkan fungsi flash

fotografer-pernikahan-bisa-memanfaatkan-tempat-tempat-unik
Obyek foto masih tampak jelas meski latar belakang ada cahaya terang /Jimboeng Photography

Penggunaan flash dalam pemotretan acara pernikahan bisa menjadi cara aman untuk dapat menghasilkan gambar foto yang tajam, apalagi jika shutter speed menggunakan kecepatan tinggi.

Selain itu penggunaan flash juga bisa berfungsi ketika akan memotret obyek-obyek yang dalam posisi backlight, obyek akan tetap terlihat jelas meski latar belakang ada cahaya cukup terang.

Untuk menghasilkan hasil yang terbaik dalam menggunakan flash, akan lebih baik jika mengetes setiap potretan. Baik dengan cara menembakkan flash langsung pada objek, maupun dengan bounce (memantulkan cahaya).

Melakukan bounce pada cahaya flash memiliki banyak keuntungan, selain cahaya bisa lebih lembut, cahaya juga bisa berpendar ke seluruh ruangan sehingga cahaya dalam foto lebih merata.

Pilihlah background foto secara tepat

Acara resepsi pernikahan memang sangat ramai, baik ramai karena tamu undangan yang banyak, hilir mudik pelayan katering, atau yang lainnya.

Untuk bisa mengambil foto dengan baik usahakan untuk mempertimbangkan penggunaan background dengan tepat agar obyek yang difoto tetap menonjol.

Untuk mendapatkan background foto secara tepat, selain bisa dilakukan dengan memilih tempat yang rapi, hal ini bisa dilakukan dengan cara menunggu moment yang benar-benar tepat.

Hal ini juga bisa dilakukan dengan cara memperbesar diafragma kamera agar latar belakang bisa tampak lebih kabur.

Namun untuk cara yang ketiga perlu hati-hati terhadap pengaturan lensa, jangan sampai salah fokus.


3. Memotret moment bergharga


Adanya-kesesuaian-harga-dengan-hasil-karya-foto-penting-dilakukan-ilustrasi-jimboeng-photography

Prioritaskan moment-moment penting

Dalam prosesi pernikahan terdapat banyak kegiatan yang dapat menguras tenaga, apalagi jika dalam acara pernikahan adat terkadang membutuhkan waktu cukup lama bahkan berhari-hari.

Untuk itulah buatlah skala prioritas dalam pengambilan gambar berdasar daftar foto yang telah dibuat.

Ada foto-foto yang WAJIB ada, dan ada juga foto-foto pelengkap untuk mendukung alur cerita prosesi pernikahan.

Baca Juga : Moment Penting Dalam Pernikahan Yang Wajib Difoto

Jangan sepelekan hal-hal kecil

Sesuatu yang penting dalam fotografi tidak selamanya berupa obyek-obyek yang besar.

Sebagai salah satu dokumen pernikahan ada banyak hal kecil yang sering kali luput dari perhatian, dan itu justru yang membawa kesan bagi kedua mempelai.

Lengkapi stok foto yang diambil dengan berbagai pernak-pernik pernikahan yang ada, misalnya foto mas kawin, proses tata rias pengantin, souvenir unik, hantaran, dan lain sebagainya.

jangan-sepelekan-hal-kecil-saat-memotret
Jangan sepelekan hal-hal kecil saat memotret / Jimboeng Photography

Jangan takut ekplorasi pengambilan gambar

Membawa dua orang fotografer pernikahan untuk mendokumentasikan prosesi nikah memang akan lebih variatif hasilnya.

Selain bisa mengambil gambar-gambar formal, dalam pemotretan salah satu fotografer bisa melakukan banyak eksplorasi pengambilan gambar.

Foto-foto dengan gaya dan tampilan unik bisa disajikan untuk menyisipi foto-foto formal yang ada dalam album foto pernikahan.

membuat Foto-foto yang bisa dibilang non-formal ini dapat dibuat berdasarkan cara pengambilan gambar.

Pengambilan gambar bisa dilakukan dengan pengaturan ruang tajam dengan gambar bokeh, atau gaya foto keluarga yang tidak kaku namun rileks, bahkan penuh canda.

Baca juga : Cara Sederhana Mengatur Komposisi Dalam Fotografi

Kreatif memanfaatkan momen dalam berbagai situasi

Situasi dan kondisi acara pernikahan terkadang bisa terjadi hal-hal yang diluar dugaan dan diluar rencana.

Ada banyak kesalahan yang sering terjadi pada saat prosesi pernikahan berlangsung.

Beberapa momen tak terduga ini contohnya;  ketegangan dalam pengucapan lafal nikah yang tidak hafal, genteng bocor saat turun hujan di tengah acara resepsi, mobil pengantin mogok, atau yang lainnya.

Momen unik seperti ini memang akan menimbulkan kepanikan, namun sebagai fotografer pernikahan yang tanggap, momen seperti ini bisa menciptakan kenangan yg tidak terlupakan.

Abadikan momen tersebut, untuk mendapatkan foto-foto lucu yg membuat kedua mempelai tertawa.

Gunakan ukuran foto yang terbaik

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, saat melakukan pemotretan gunakanlah jenis file foto yang terbaik, ukuran pixel tertinggi, lebih baik lagi menggunakan format RAW.

Dengan menggunakan file RAW, gambar dari sensor kamera akan lengsung dikirim ke memory card tanpa pengolahan dulu dalam kamera.

Oleh karena itu dengan menggunakan file ini fotografer bisa menyesuaikan exposure dan white balance menggunakan software digital di komputer.


4. Perhatikan etika dalam memotret


Fotografer-pernikahan-harus-tetap-menjaga-kesakralan-prosesi-nikah
Fotografer pernikahan harus tetap menjaga kesakralan prosesi nikah / Jimboeng Photography

Pernikahan merupakan salah satu proses yang sakral bagi banyak hidup seseorang.

Meskipun fotografer pernikahan memiliki kewenangan untuk mengambil gambar secara bebas, namun harus tetap mampu menjaga etika, sikap, dan perilaku saat melakukan pemotretan.

Jangan hanya karena ingin mendapatkan sudut pengambilan yang bagus lantas mengabaikan prosesi sakral yg harus tetap terjaga.

Disinilah pentingnya meninjau lokasi pernikahan bagi seorang fotografer, posisi pemotretan bisa direncanakan sejak awal.

Timing memang segalanya bagi fotografer pernikahan, untuk itu dapatkan posisi paling tepat agar dapat mengambil momen penting tanpa harus mengganggu jalannya prosesi pernikahan.

Bergeraklah secara cepat dan tepat agar foto-foto penting tidak terlewatkan.

Memotret pernikahan adalah tanggung jawab yang besar, dan penting untuk mengikuti etika yang tepat agar dapat menciptakan pengalaman yang menyenangkan dan profesional bagi pasangan pengantin serta tamu undangan.

Berikut adalah beberapa prinsip etika yang perlu diperhatikan saat memotret pernikahan:

Jaga Profesionalitas

Bersikaplah profesional sepanjang acara pernikahan. Berpakaianlah dengan rapi dan sopan, dan pastikan Anda tiba tepat waktu.

Tetaplah tenang dan santai di tengah keramaian, serta berperilaku dengan sopan kepada semua orang yang terlibat dalam pernikahan.

Hormati Privasi

Ingatlah bahwa pernikahan adalah momen pribadi dan emosional bagi pasangan pengantin.

Jangan mempublikasikan atau membagikan foto-foto yang tidak pantas atau memalukan.

Hargai privasi mereka dengan tidak mengunggah foto-foto yang mungkin merusak reputasi atau privasi mereka.

Hindari Gangguan

Saat memotret pernikahan, usahakan untuk tidak mengganggu jalannya acara.

Bergeraklah dengan hati-hati dan tanpa mengganggu upacara atau resepsi.

Gunakan lensa yang sesuai agar Anda dapat mengambil foto dari jarak yang memadai tanpa mengganggu momen penting.

Jangan Mencuri Perhatian

Hindari mengambil perhatian dari pasangan pengantin atau tamu undangan dengan berperilaku berlebihan atau menghalangi pandangan.

Tetaplah rendah hati dan berusaha untuk menangkap momen tanpa mengganggu pengalaman mereka.

Sesekali Bisa Diselingi Humor

Memecah kebekuan dan suasana tegang saat proses memotret bisa dilakukan dengan sedikit humor. 

Dengan humor, fotografer pernikahan bisa menciptakan suasana lebih ceria sehingga kedua mempelai bisa tersenyum lebar.

Meski humoris namun jangan over, semua harus disesuaikan dengan situasi yang ada.

Bekerja dengan Tim Lain

Jika ada tim fotografi atau vendor lain yang terlibat dalam pernikahan, berkomunikasilah dengan mereka dengan baik.

Bekerjalah secara kooperatif dan saling menghormati untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis. Jangan menghalangi atau mengganggu pekerjaan mereka.

Hargai Hak Cipta dan Lisensi

Pastikan Anda memahami hak cipta dan lisensi yang berlaku untuk foto-foto pernikahan.

Jika Anda adalah fotografer profesional, diskusikan dengan pasangan pengantin tentang hak cipta dan persetujuan penggunaan foto.

Penyampaian Hasil dengan Tepat Waktu

Usahakan untuk menyampaikan hasil foto pernikahan dengan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan.

Pasangan pengantin biasanya sangat bersemangat untuk melihat foto-foto mereka, jadi usahakan untuk tidak menunda-nunda penyelesaian dan pengiriman foto-foto tersebut.


5. Mengelola file foto dengan baik


lakukan pengeditan foto untuk hasil maksimal

Mengelola file foto dengan baik adalah penting untuk menjaga keamanan, kebersihan, dan keteraturan koleksi foto Klien Anda.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengelola file foto dengan baik:

Buat Struktur Folder yang Tersusun (Wajib)

Mulailah dengan membuat struktur folder yang tersusun untuk menyimpan foto-foto Klien Anda.

Buatlah folder utama dengan nama yang jelas, seperti “Klien Wedding” atau “Klien Acara Musik.”

Di dalam folder utama tersebut, buat subfolder menggunakan fotmat : Tahun-Bulan-Tanggal- acara-lokasi.

Format ini berguna saat Anda sudah mempunyai klien banyak, dalam pencarian data bisa semakin mudah karena secara otomatis folder tersusun urut dari tahun, bulan, tanggal, acara.

Misalnya, dalam folder “Klien Wedding,” Anda bisa membuat subfolder dengan nama ” 2023-01-30 Wedding Joko belong+Anna S – Wuryantoro Wonogiri”.

Saring dan Hapus Foto yang Tidak Diperlukan

Setelah mengambil banyak foto, penting untuk menyaring dan menghapus foto-foto yang tidak diperlukan.

Pilihlah foto-foto terbaik dan yang paling mewakili momen tersebut.

Hapus foto-foto yang buram, terlalu mirip, atau tidak memiliki nilai sentimental.

Ini akan membantu mengurangi jumlah file foto dan memudahkan dalam mencari foto yang ingin ditampilkan.

Mengedit dan Mengurangi Ukuran File

Terkadang, foto-foto memiliki ukuran file yang besar, yang dapat menghabiskan ruang penyimpanan dan memperlambat akses.

Pertimbangkan untuk mengedit dan mengurangi ukuran file foto jika tidak memerlukan kualitas yang sangat tinggi.

Anda dapat menggunakan software pengeditan foto atau kompresi foto online untuk melakukan ini.

Beri Nama File yang Deskriptif (opsional)

Ketika memberi nama file foto, gunakan format yang deskriptif agar mudah diidentifikasi.

Anda bisa menggunakan tanggal, lokasi, atau deskripsi singkat tentang foto tersebut.

Misalnya, “2022-06-15-Liburan-Bali-1.jpg” atau “PestaUlangTahun-NamaTeman-2021.jpg.”

Hindari menggunakan nama generik seperti “IMG_001.jpg,” karena akan sulit untuk ditemukan nantinya.

Backup Foto secara Teratur

Selalu buat salinan cadangan (backup) foto-foto Anda secara teratur.

Gunakan media penyimpanan eksternal seperti hard drive eksternal, cloud storage, atau layanan backup online.

Dengan melakukan backup secara rutin, Anda akan melindungi koleksi foto Anda dari risiko kehilangan akibat kerusakan atau kehilangan perangkat.

Gunakan Software Manajemen Foto

Ada banyak software manajemen foto yang tersedia untuk membantu mengelola dan mengatur koleksi foto Anda.

Beberapa contoh populer adalah Adobe Lightroom, Google Photos, Apple Photos, dan Adobe Bridge.

Software ini memungkinkan Anda untuk mengorganisir, mengedit, dan mencari foto dengan lebih efisien.

Buat Album atau Kategori

Gunakan fitur album atau kategori yang disediakan oleh software manajemen foto untuk membuat kumpulan foto yang berhubungan.

Misalnya, Anda dapat membuat album untuk Foto Wedding, Khitanan, atau Festival.

Ini akan memudahkan Anda untuk menemukan foto yang spesifik dalam koleksi yang lebih besar.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda akan dapat mengelola file foto dengan baik, membuatnya mudah ditemukan, dan melindunginya dari kemungkinan kerusakan atau kehilangan.

 


6. Kemaslah foto sebaik mungkin


Peralatan-yang-lengkap-untuk-menunjang-kelancaran-bekerja

 

Bagi fotografer pernikahan, mengemas foto dengan baik merupakan satu cara untuk menghargai karyanya sendiri melalui kemasan.

Untuk itu dalam menyajikan karya kepada klien usahakan dengan tampilan sebaik mungkin.

Berikut adalah beberapa tips untuk mengemas foto pernikahan dengan baik:

  1. Pilih Foto Terbaik. Pilihlah foto yang menangkap momen spesial, ekspresi wajah yang indah, dan detail-detail penting.
  2. Urutkan Foto-foto. urutkan foto-foto sesuai dengan urutan acara pernikahan. Mulai dari persiapan, upacara pernikahan, resepsi, hingga momen-momen penting lainnya. Ini akan membantu menciptakan alur cerita yang teratur.
  3. Pilih Album yang Tepat. Pilihlah album foto yang berkualitas baik dan sesuai dengan gaya pernikahan klien Anda. Ada berbagai macam album yang tersedia, mulai dari album tradisional dengan halaman berbingkai hingga album digital yang dapat dicetak. Pastikan album memiliki bahan yang tahan lama dan perlindungan terhadap cahaya UV untuk menjaga foto tetap awet.
  4. Buat Layout yang Menarik. Gunakan variasi dalam ukuran dan orientasi foto untuk menciptakan tampilan yang dinamis. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menambahkan teks, kutipan, atau cerita pendek yang berkaitan dengan momen yang diabadikan.
  5. Jaga Keserasian Warna. Perhatikan keserasian warna antara foto-foto yang satu dengan yang lain. Pastikan warna dan kontras terlihat seimbang dan tidak terlalu mencolok. Ini akan memberikan tampilan yang serasi dan menyenangkan untuk dilihat.
  6. Buat Salinan Cadangan. Pastikan Anda membuat salinan cadangan digital atau fisik dari foto-foto pernikahan Klien Anda. Ini akan melindungi foto-foto berharga Klien dari kemungkinan kerusakan atau kehilangan di masa depan.

Ingatlah bahwa mengemas foto pernikahan adalah kesempatan untuk merayakan momen-momen indah dalam hidup Anda. Gunakan kreativitas Anda untuk menciptakan tampilan yang sesuai dengan gaya dan kepribadian Anda.

Baca juga : 6 Fungsi Kemasan Produk, Rahasia Memikat Perhatian Konsumen

Dengan menyajikan kemasan yang terbaik, maka Anda bisa tenang dan klien bisa senang…

Komentar

  1. Terimakasih banyak infonya sangat bermanfaat

  2. informasi yg bermanfaat bagi kami para pemula
    jujur, saya merinding setelah membaca artikel ini
    terima kasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *